• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

(isi)

Insan Sadar Indonesia

  • SIAPA
    • INDIVIDU
    • ORGANISASI
  • MENGAPA
  • BAGAIMANA
    • KERJA MANDIRI
    • KERJASAMA KAMI
  • APA
    • BANGUN KAPASITAS
    • BANGUN MEREK
  • KONTAK
  • DISCLAIMER

Sadar Pengetahuan

17/12/2011 by Admin

Hamba percaya Tuan ahli dalam satu dua hal, dengan begitu Tuan tahu semua hal tentang keahlian Tuan, atau mungkin Tuan seperti seorang ahli dalam banyak hal yang membuat Tuan tahu banyak hal tersebut. Mungkin itu sesuatu di dunia politik, pendidikan, olahraga atau film. Bagi hamba, bermain gitar. Hamba tahu banyak tentang gitar, melodi, blues, siapa menyanyikan lagu apa dsb. Apakah pengetahuan ini membantu hamba dalam kehidupan sehari-hari? Ternyata tidak begitu banyak; SRV tidak mengajari hamba cara kuat mengikat sepatu, ‘Little Wing’ tidak membantu hamba bangkit dari keterpurukan, dan pentatonik tidak membantu hamba memahami orang-orang di sekitar. Cukup banyak, pengetahuan ini tidak ada gunanya.

PENGETAHUAN TAK BERGUNA

Hal yang sama berlaku untuk pengetahuan Tuan dari pekerjaan. Meskipun penting untuk pekerjaan Tuan, namun tidak membantu dalam cara hidup. Apa gunanya menang tender, tapi kalah memainkan peran seorang suami, ayah, anak atau teman? Menjadi lebih baik untuk jadi orang yang baik dalam kehidupan harus menjadi prioritas lebih daripada menjadi seorang manajer proyek yang sukses.

Orang-orang bekerja sepanjang hidup mereka untuk menaiki tangga karier yang lebih tinggi, namun tidak belajar menaiki tangga rumah. Mereka tidak membaik secara mental; mereka bekerja untuk status sosial dan mempertahankan gaya hidup.

SEKOLAH KEHIDUPAN

Hanya ada satu jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan, dan sebaiknya Tuan tahu jawabannya, kalau tidak, Tuan akan diintimidasi. Tidak ada ruang untuk individualitas atau spontanitas.

Itulah yang diajarkan pendidikan formal kepada kita; puluhan siswa duduk diam di satu ruangan, mendengarkan secara pasif.

Tuan ingat kelas sejarah? Ketika ujian tiba, Tuan harus mengisi blanko jawaban dengan fakta-fakta; nama, tempat atau tanggal; siapa, apa yang terjadi, di mana, kapan dll. Sejarah mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan; hal-hal seperti pentingnya inovasi dan ketekunan serta kepedulian, atau bahaya penyalahgunaan dan putus asa serta egoisme, namun kenapa yang diperlukan agar kita lulus adalah mengingat tanggal dan nama tempat? Moral, adakah dari soal-soal ujian kelulusan yang menyertakan moral?

Maksud hamba, pembelajaran tidak selesai begitu saja sepulangnya Tuan dari sekolah. Pembelajaran baru saja dimulai, karena Tuan belum banyak belajar tentang kehidupan; Tuan tidak tahu bagaimana menjalani hidup, tidak tahu apa-apa tentang kehidupan.

Hamba kenal banyak orang berijazah pendidikan tinggi dengan gelar yang panjang dan banyak sertifikat terpajang di dinding rumah mereka, namun kebanyakan mereka tidak tahu tentang realitas kehidupan. Mereka harus berjuang untuk memahami kehidupan. Mereka tahu bab dan pasal sampai halaman buku, tahu teori dan dalil-dalil, tapi mereka tidak bisa memperlakukan ibunya dengan baik, atau menanggapi kritik sosial dalam bermasyarakat. Gelar bisa membantu Tuan mendapatkan pekerjaan, tapi tidak cukup membantu mengatasi pasang surut kehidupan.

PENGETAHUAN TEKNIS

Tentu saja untuk pekerjaan tertentu Tuan perlu memiliki pengetahuan tertentu. Tuan tidak akan mempekerjakan orang yang tidak mengerti arsitektur untuk membangun gedung sekolah. Tak akan ada yang memproduksi smartphone kalau tidak melibatkan ‘kecerdasan’ pembuatnya. Orang-orang ini membutuhkan pengetahuan khusus untuk melakukan pekerjaan mereka. Tapi hanya karena seseorang membangun gedung pencakar langit tidak berarti dia pulang tanpa merasa dirinya bak sampah. Dalam banyak kasus hal itu terjadi pada orang-orang yang tampak sukses dengan prestasi mereka. Ada yang lebih daripada menjadi orang terbaik di sekolah dan pekerjaan.

Sebagian besar pengetahuan yang kita kumpulkan tidak cukup berguna. Sedangkan kita ingin menjalani hidup dengan senang dan tenang. Kita ingin menjadi orang penting yang bahagia, bisa memanjakan orang yang kita cintai dan diri kita sendiri. Untuk melakukannya, kita perlu menjadi lebih baik dalam hal yang benar, memahami makna, menjadi orang tua, saudara atau teman yang baik, berinvestasi pada pemahaman masalah hidup dan mati daripada fakta sejarah dan teori fisika.

Tanya diri, “Di mana kita harus berinvestasi, terbaik di pekerjaan atau menjadi lebih baik dalam menjalani hidup? Yang mana yang akan menyelamatkan kita?”.

Filed Under: (Kualifikasi Profesional) Tagged With: .Akademis, (Syukur Nikmat), 2Kemajuan, Ev4luasi, keBIJAKSANAan


ARTIKEL LAIN UNTUK MEMBANTU TUAN TAMPIL

  • Sadar Guru - Keberadaan seorang Guru merupakan sebuah keniscayaan bagi siapa saja yang ingin memperoleh pencerahan. Jika ada…
  • Sadar Kapasitas - Kapasitas yang dibahas dalam catatan ini berarti kemampuan individu dan/atau organisasi untuk menata tertibkan diri…
  • Sadar Keragaman - Keragaman adalah melodi yang memperkaya simfoni hubungan. Hanya dengan banyaknya warna-warna yang berbeda, sebuah lukisan…
  • Sadar Persepsi - Persepsi adalah proses di mana kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan informasi yang kita terima melalui…
  • Sadar Kebanggaan - Tuan adalah teman terbaik dan kritikus terbesar Tuan sendiri. Terlepas dari pendapat orang lain, pada…

Primary Sidebar

Footer

Insan Sadar Indonesia (isi)

: para pencinta
yang sadar akan kondisi,
bermitra dengan individu dan/atau organisasi
guna membayangkan peluang
yang dapat menyelaraskan tujuan bermakna sebuah merek
dengan dampak positif.

Copyright © 2025 (isi) by Genesis Framework