• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

(isi)

Insan Sadar Indonesia

  • SIAPA
    • INDIVIDU
    • ORGANISASI
  • MENGAPA
  • BAGAIMANA
    • KERJA MANDIRI
    • KERJASAMA KAMI
  • APA
    • BANGUN KAPASITAS
    • BANGUN MEREK
  • KONTAK
  • DISCLAIMER

Sadar Sabotase

09/11/2013 by Admin Leave a Comment

Di artikel sebelumnya, kita telah menyentuh sedikit tentang sabotase diri, dan sekarang artikel ini membahas konsep tersebut lebih jauh dan memberi Tuan beberapa cara mengatasi kecenderungan sabotase diri yang mungkin Tuan miliki.

Seperti yang hamba sampaikan sebelumnya, kesadaran diri adalah kuncinya. Tuan harus bisa mengenali kapan Tuan mulai bertindak dengan cara yang kontraproduktif dengan tujuan. Jika Tuan menyadari bahwa Tuan menghindari proses tujuan Tuan atau berpikir negatif tentangnya, itu pertanda pasti bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi.

Biasanya oknumnya adalah keyakinan yang membatasi. Keyakinan yang membatasi adalah pikiran atau pendapat yang diyakini seseorang sebagai kebenaran mutlak. Mereka cenderung memiliki dampak negatif pada kehidupan seseorang dengan menghentikan mereka dari bergerak maju.

Berikut beberapa keyakinan yang membatasi:

  • Tidak percaya bahwa Tuan pantas mendapatkan kesuksesan dan prestasi.
  • Tidak percaya bahwa Tuan punya kemampuan untuk mencapai atau mempertahankan kesuksesan.
  • Takut akan meningkatnya tanggung jawab dan perhatian yang menyertai kesuksesan.
  • Takut gagal dan kecewa pada diri sendiri.
  • Takut gagal dan mengecewakan orang lain.
  • Takut gagal dan menjadi malu karenanya.

Keyakinan ini dapat membuat Tuan bertindak bertentangan dengan apa yang Tuan inginkan. Ini menciptakan ketidakseimbangan atau kurangnya kesesuaian.

Tujuan apa pun –tidak peduli seberapa baik direncanakannya TIDAK akan menjadi kenyataan KECUALI perasaan, pikiran dan tindakan Tuan kongruen.

Ini bisa menjadi pernyataan paling penting dari keseluruhan seri artikel ini. Tuan HARUS sebangun dalam jiwa, pikiran dan raga (istilah lain yang merujuk pada perasaan, pikiran dan tindakan) sebelum Tuan dapat bergerak maju.

Ketika Tuan pertama kali menyadari bahwa Tuan menyabotase upaya Tuan sendiri, langkah pertama adalah bertanya mengapa. Coba ini untuk memulai:

  • Apa yang sebenarnya saya takuti?
  • Bagaimana saya bisa mengatasi rasa takut itu?
  • Apakah ketakutan ini bahkan didukung oleh bukti?
  • Apakah saya benar-benar ingin mencapai tujuan ini?
  • Apa hal terburuk yang bisa terjadi jika saya berhasil?
  • Apa hal terburuk yang bisa terjadi jika saya gagal?

Jika jawaban Tuan atas pertanyaan-pertanyaan ini mengungkapkan keyakinan yang membatasi, Tuan harus menentangnya dan berusaha mengubahnya. Misalnya, katakanlah jawaban Tuan atas pertanyaan di atas mirip dengan ini:

  • Saya memang ingin mencapai tujuan ini, tetapi saya meragukan kemampuan saya untuk mempertahankannya dalam jangka panjang.
  • Hal terburuk yang bisa terjadi jika saya sukses adalah orang-orang akan menyadari bahwa saya tidak punya persyaratan untuk tetap sukses dalam waktu lama, dan itu akan menyakiti perasaan saya.
  • Hal terburuk yang bisa terjadi jika saya gagal adalah saya akan mendapat konfirmasi bahwa saya pecundang dan saya tidak akan pernah berarti banyak, seperti yang dikatakan ayah saya.
  • Hal terburuk yang bisa terjadi jika saya gagal adalah saya akan malu melihat orang-orang yang akan berkata “Sudah kubilang”.

Walah! Beberapa wawasan yang cukup berat muncul dalam jawaban itu, bukan? Apa yang akan mereka katakan kepada kita? Bahwa orang ini memiliki keraguan yang serius tentang kemampuannya sendiri, bukan? Dalam hal ini, Tuan perlu berusaha membangun keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi sabotase diri.

Keyakinan yang membatasi Tuan mungkin berbeda dari ini, tetapi hamba ingin memberi Tuan contoh proses yang baik sehingga Tuan dapat melihat bagaimana mengenali dan mengubah keyakinan yang membatasi Tuan sendiri jika keyakinan itu muncul.

Ingatlah bahwa Tuan tidak akan pernah melakukan apa pun tanpa alasan yang mendorong di baliknya. Ketika Tuan mendapati diri bertindak bertentangan dengan apa yang Tuan inginkan, cari tahu alasannya, dan kemudian ambil langkah untuk mengembalikan diri Tuan ke jalur yang benar.

Di artikel berikutnya kita akan berusaha menjaga Tuan tetap termotivasi.

Filed Under: (Rekreasi Personal) Tagged With: - Panduan, .Emosional, (Tinggi Cita), 2Kemajuan, Implem3ntasi, keTEGUHan


ARTIKEL LAIN UNTUK MEMBANTU TUAN TAMPIL

  • Sadar Kolaborasi - Kolaborasi adalah proses bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Ini bukan hanya tentang membagi tugas,…
  • Sadar Keyakinan - Masing-masing dari kita memiliki seperangkat keyakinan, yang sadar atau tidak, kita bangun dari waktu ke…
  • Sadar Kepentingan Sendiri - Kita semua berbeda, bahkan setiap orang itu unik. Begitupun dengan reaksi kita terhadap tekanan kehidupan…
  • Sadar Kebanggaan - Tuan adalah teman terbaik dan kritikus terbesar Tuan sendiri. Terlepas dari pendapat orang lain, pada…
  • Sadar Perayaan - Hamba adalah promotor antusias untuk merayakan kesuksesan besar Tuan bukan hanya karena Tuan layak mendapatkannya,…

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Footer

Insan Sadar Indonesia (isi)

: para pencinta
yang sadar akan kondisi,
bermitra dengan individu dan/atau organisasi
guna membayangkan peluang
yang dapat menyelaraskan tujuan bermakna sebuah merek
dengan dampak positif.

Copyright © 2025 (isi) by Genesis Framework