Percaya diri memainkan peran penting dalam pikiran, perasaan, perilaku, hubungan dan kinerja seseorang. Percaya diri adalah tingkat kepastian seseorang akan kemampuannya menangani sesuatu.
Percaya diri terbentuk melalui proses mental yang rumit atas penilaian diri di mana kita mengikutsertakan makna pada pengalaman kita [keberhasilan dan kegagalan kita di masa lalu] dan memahami reaksi orang lain kepada kita. Dengan demikian, percaya diri melibatkan terciptanya persepsi di mana kita belajar untuk memahami diri kita sendiri dan menciptakan harapan atas kinerja di masa depan. Percaya diri berubah setelah terjadinya hampir setiap pengalaman baru.
Ketika kita menjalani kehidupan sehari-hari, tanpa henti kita menerima masuknya informasi yang kita proses dalam pikiran sebelum kita dapat memahaminya. Aktivitas otomatis dan sebagian besar tidak disadari ini memakan sumber daya kita; keyakinan, asumsi, harapan, sikap dan motivasi untuk menentukan apa maknanya bagi kita.
Harapan positif mengarahkan pikiran kita ke arah yang konstruktif, sehingga dapat membangun percaya diri, karena orang-orang yang percaya bahwa mereka bisa melakukan dengan baik cenderung melakukan lebih baik daripada mereka yang berharap gagal. Itu juga dapat membantu kita menghindari percaya diri yang berlebihan, yang berkembang melalui dialog internal yang hanya fokus pada keberhasilan, yang akan menumbuhkan harapan yang tidak realistis, bahkan timbulnya arogansi.
Percaya diri yang sehat didasarkan pada penilaian yang realistis terhadap kemampuan kita, sementara arogansi seringkali didasarkan pada persepsi yang berlebihan tentang diri sendiri. Keseimbangan adalah kunci untuk mempertahankan percaya diri yang positif tanpa melintasi batas menjadi sombong.
Last but not least, percayalah pada diri Tuan sendiri! Percayalah bahwa Tuan terlahir untuk menuntaskan tugas apapun. Tuan diberkahi, bahwa ketinggian, kedalaman dan keluasan yang diraih orang lain dapat Tuan raih juga.
Tuan punya hak untuk berjaya; keberkahan yang menjanjikan kelimpahan dapat Tuan miliki jika Tuan mau. Kebijaksanaan sepanjang peradaban manusia adalah milik Tuan jika Tuan mau menggalinya. Kuncinya, kendali diri dan penguasaan atas segala yang terkait jalan pencapaian kejayaan itu. Tuan bisa melakukan segalanya.